Senin, 27 Februari 2012

personil TANGGA


Nama : Mohammed Kamga
TTL : Jakarta, 09 September 1987
Agama : Islam
Pendidikan : Universitas Indonesia jurusan Sastra Inggris
Tinggi/berat : 182 cm/64 kg
Hobby : Olah raga, nonton dan menyanyi


TATA
Nama : Tahir Hadiwijoyo
TTL : Jakarta, 08 Agustus 1985
Agama : Islam
Pendidikan : Universitas London School of Public Relation
Tinggi/berat : 173 cm/57 kg
Hobby : baca, dengar musik dan nonton
Prestasi : Iklan Susu Bendera, Coverboy Favorite Aneka 1999, Iklan McDonalds, Iklan Indomie, Iklan H&R Print Ad (1999-2003)
Filmografi : Sinetron "Di Sini Ada Setan" produksi Sinemart, SCTV, Sinema “Di Sini Ada Setan The Movie” produksi Sinemart.




CHEVRINA
Nama : Chevrina Anayang
TTL : Jakarta, 12 Juli 1988
Agama : Kristen
Tinggi/berat : 157 cm/44 k
Pendidikan : interstudy
Hobby : mengoleksi barang2x yang berbentuk babi =)

  

NERRA
Nama : Nerra Merlin
TTL : Jakarta, 02 Januari 1985
Agama : Islam
Pendidikan : Universitas Moestopo
Tinggi/berat : 158 cm/42 kg
Prestasi : Juara 2 Cover Guest Majalah Aneka tahun 2001, Choir Olympic Elfa’s Secioria di Linz-Austria 2002, Olympic Elfa’s Secioria di Busan-Korea 2002, Opera SMU 2002, Saat Cinta Suka Kamu 2002, Konser di Seoul-Korea Selatan may 2003, Konser keliling di 5 kota di Korea 2004

Lost in Love



Tangga merilis album terbaru bertajuk "Lost in Love". Album yang merupakan soundtrack film ini bernuansa musik Eropa.


Nuansa musik Eropa ini terlihat dari beberapa lagu. Sebut saja, Kesempatan Kedua dan dua lagu berbahasa Perancis, yakni Je Veux Qu'on Me Comprenne serta Arretez Vouz.


Alunan waltz khas Perancis yang terdengar dari dua lagu berbahasa Perancis itu seakan membawa siapa pun yang mendengarnya seolah berada di Perancis. Selain itu, waltz juga terasa kental di lagu O.. Teganya.


Bukan tanpa alasan musik Tangga berubah. Seperti kebanyakan penyanyi lain yang selalu ingin berubah di setiap album, begitu pula Tangga.


Album "Lost in Love" ini merupakan album soundtrack film berjudul sama. Berhubung film ini bertema dan mengambil setting Perancis, maka Tangga menyesuaikan diri dengan menghadirkan lagu berlirik bahasa dari negeri Menara Eiffel itu.


Hal ini seperti diutarakan penata musik Tangga, Harry Budiman. Dia mengatakan, ingin mengubah musik Tangga dari western (album pertama) dan Latin, Asia, ballad (album kedua) menjadi musik Perancis.


Namun, tampaknya nuansa Perancis yang ingin dihadirkan tidak sepenuhnya terwujud. Sebab, pada intro lagu andalan Kesempatan Kedua justru nuansa Asia yang terdengar.


Meski album ketiga Tangga warna musiknya berubah, ciri khas lagu-lagu Tangga yang segmennya lebih kepada remaja, tetap terasa. Sebab itu, para TeTangga (sebutan penggemar Tangga) tak perlu khawatir idola mereka berubah haluan musik.


Dengarkan saja Cinta Tak Pernah Salah dan Run Tita Run. Lagu itu bisa dibilang sebagai identitas Tangga.


Kamga, salah satu personel Tangga dengan black voices yang khas itu menyumbang lima lagu di album ini. Sementara, sisanya diciptakan Johandi Yahya.


Lagu di album Lost in Love:


1. Prologue
2. Cinta Tak Pernah Salah
3. Kesempatan Kedua
4. O..Teganya
5. Run Tita Run
6. Je Veux Qu'on Me Comprenne
7. Be My Wife
8. Di mana Bidadariku
9. Ah
10. Arretez Vouz
11. Rayakan
12. Dari Sisi Aku
13. Berakhir dengan Cinta.

CINTA BEGINI VERSI TANGGA

CINTA BEGINI = CINTA VERSI TANGGA

Album kedua ini masi memiliki benang merah dengan album pertama walaupun ada perbedaan yang cukup terasa, dalam album ini Tangga lebih banyak mengeksplor musik dan berani mencoba berbagai genre. Lalu, mengapa judul album yang dipilih adalah Cinta Begini? Menurut Kamga, judul tersebut sangat unik dan pas untuk anak muda masa kini. Lagipula sebelum album ini dirilis, single lagu Cinta Begini sudah beredar dipasaran namum banyak orang yang belum tahu siapa yang menyanyikannya. "Seiring aku temukan, ada beberapa orang yang bilang 'Eh, lagu Cinta Begini enak nih. Tapi siapa yang nyanyi ya?' Jadi jika album ini sudah dirilis, orang lebih mudah mencari lagu tersebut dan tahu siapa grup yang menyanyikannya" tanda Kamga.

Tema lagu yang diangkat dalam album ini juga masi seputar cinta. Bedanya, kehidupan cinta yang dikupas disini lebih meluas.Menuru Kamga, orang akan jenuh jika terus-terusan disuguhi lagu patah hati atau lagu cinta yang berakhir tidak happy ending. Karena alesan itulah, Tangga mengangkat tema-tema lain. Sebagai contoh, dalam lagu Mamanya yang bercerita tentang problem dengan ibu pacar. Atau tentang kehidupan sehari-hari. Lewat lirik yang tajam dan melodi yang dikemas ringan. Tangga ingi membawa pendengarnya flashback ke pengalaman hidup yang pernah dialami.

Tangga juga mulai berani mengeksplorasi sisi musikalitasnya. Banyak warna baru dalam album ini, seperti lagu Tolong Catat yang dimulai dengan dentingan gitar akustik Spanish pada intro, Bukan Dia Yang Kuinginkan yang berwarna jazzy bossanova, Simple Love yang diberi sedikit sentuhan slow R and B, lagu Usai Disini yang bernuansa Ballad R and B, My Sweetest Enemy yang bernuansa Reggae, lagu Jangan Tolak Aku yang beraroma mix antara Disco dan Funk. Lagu terakhir ditutup dengan lagu Mamanya yang berirama dance. Dalam lagu ini, Tata kembali memperlihatkan kebolehannya dalam nge-rap. Yang unik, ada 2 track lagu yang merupakan insert berdurasi beberapa menit yang berisi percakapan seperti Curhat dan opening lagu Usai Disini. "Insert memang sudah menjadi ciri khas Tangga sejak album pertama. Untuk pemanis saja. Jadi kalo orang merasa agak jenuh mendengarkan 4-5 lagu terus-terusan bisa diselingi dengan mendengar insert," ucap Kamga.

Harry Budiman masi tetap berperan sebagai arranger dan komposer lagu-lagu di album kedua Tangga. Sejak album pertama, Harry Budiman memang sudah in-charge. Di album kedua ini hampir 80% lagu masih digarap olehnnya dan bekerja sama dengan band yang biasa menjadi pengiring Tangga. Sebelum mengundurkan diri, Desty sempat membantu dalam menulis lagu Bukan Dia Yang Kuinginkan. "Kami memang masih junior dalam dunia musik dan belum piawai dalam hal aransemen lagu. Dari beberapa lagu yang kami buat sendiri, kamu percayakan pada Mas Harry dan kawan-kawan yang menggarapnya. Walaupun begitu Tangga selalu terlibat di dalam penggarapan dengan menyumbangkan ide musik dan tema pembuatan lirik. Hampir 60% kami membantu untuk liriknya,"tutur Kamga mewakili suara personil Tangga lainnya.

Perbedaan karakter masing-masing personil adalah kekuatan dari grup Tangga. Kalau dulu di album pertam aorang-orang belum mengenal Tangga, sekarang kami sudah mulai berani nunjukin diri. Biar orang-orang lebih mengenal Tangga. Bisa dilihat, keempat personil Tangga tampil dengan gayanya masing-masing yang berbeda-beda. Tata yang berkesan wild n grunge sangat kontras dengan Kamga yang dandy n romantic. Begitu pula dengan Nerra yang bergaya cute n girlie kontras dengan Chevrina yang tampil sensual n sexy. Lewat album Cinta Begini, Tangga menjanjikan sebuah kualitas musik yang lebih kaya warna, dengan berbekal tema kehidupan sehari-hari yang dapat menyentuk banyak orang, dan yang dikemas compact dalam satu album yang layak Anda miliki.

KEMUNDURAN DESTY

KEPUTUSAN MUNDURNYA DESTY

Di awal Desember 2006 yang lalu, Desty berterus terang bahawa dia sudah tidak bisa mengayunkan langkah bersama lagi dengan Tangga. Ia memutuskan untuk mengundurkan diri disaat album Tangga sudah 95% rampung, bahkan cover album pun sudah jadi dan single Cinta Begini telah dilepas ke radio-radio di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, Tangga segera mencari personil pengganti. Setelah berkeliling membuka audisi singkat di sejumlah sekoah musik, ditemukanlah Chevrina yang segera menggantikan posisi vokal alto Desty. Tiga personil lainnya, Kamga tetap mengisi suara baritone, Tata sebagai rapper dan pengisi vokal bass, Nerra dengan vokal Mezzo soprannya. Dengan dikukuhkan quartet ini, lahirlah Tangga yang baru. Proses rekaman sekaligus mixing dikerjakan dalam waktu cepat sejak pertengahan Desember hingga minggu pertama Januari 2007.

TANGGA ADALAH

TANGGA ADALAH.....
Tata, Chevrina, Kamga, Nerra.
Mereka empat anak muda yang modern, fresh, dan dinamis. Yang lebih penting lagi mereka mempunyai kualitas vokal yang patut diacungi jempol. Masing-masing personil punya karakter vokal yang khas. Nerra yang melankolis dengan vokal mezzo soprannya memberi sentuhan pop yang manis di setiap lagu TANGGA. Chevrina dengan vokal alto yang sensual mengimbanginya dengan improvasi vokal yang khas. Sedangkan Kamga dengan vokal bariton memberikan warna black di musiknya. Adapun Tata yang energik dan menyukai musik berbau distorsi menggawangi rapalan rap dengan vokalnya yang nge-bass. Sebelum terjun di industri rekaman, mereka menekuni beragam aktivitas.

MUSIK TANGGA ITU.....
Sebelum terbentuk dengan formasi sekarang ini, TANGGA sempat bongkar pasang personil. Konsep musiknya juga berubah-ubah. Pada awal terbentuk mereka sempat mengusung musik aliran hip metal, tapi sejalan dengan waktu dan pergantian personil, aliran musiknya pun berubah. Jadi di debut album yang berjudulkan nama mereka sendiri, kini mereka mengusung musik pop yang easy listening, dimana didalamnya diselipkan flavor musik beragam, mulai dari R and B, rap hingga dance. Musiknya yang nge-groove, lepas, dan mengalir bisa dinikmati kapan saja. Simak saja hit singlenya yang berjudul Terbaik Untukmu, yang dijamin langsung nempel di telinga. Simak juga lagu-lagu lain yang dikemas dalam sajian yang variatif. Ada Jangan Bilang Bilang yang bersentuh irama etnik dengan masuknya gamelan Bali, lagu Sudah yang dibesut dengan aroma spanish. Atau lagu Hebat yang dinamis dengan isian tepukan perkusi. Mau yang energik dengan rapalan rap bisa disimak di lagu ciptaan Kamga berjudul Salah. Dan kalau mau yang romantik ballad bisa dinikmati di lagu Ajariku Rahasiamu.

Album yang dirilis pada 23 Februari ini tak lepas dari kiprah Harry Budiman, seorang produser, musisi, arranger, sekaligus vocal director yang sebelumnya sukses menggarap album grup Element dan Denada. TANGGA tak hanya menyanyi mereka juga terlibat dalam pembuatan lagu dan lirik. Selain Harry, ada juga keterlibatan Johandi Yahya yang menciptakan beberapa lirik lagu. Melalui Oxygen Entertainment, Johandi juga bertindak sebagai managemen artis.

Sebagai pendatang baru di industri rekaman, TANGGA tidak mau menonjolkan visual image. Jadi tak heran pada sampul album yang didominasi warna merah, mereka hanya menggunakan foto kaki mereka, sebagai gambaran bahwa musiknyalah yang ingin mereka kedepankan. Jadi kepada para TeTANGGA, sebutan untuk para teman-teman TANGGA, semoga bisa menikmati musik dan penampilan mereka di panggung. So, Let's give it up 4 TANGGA!

TANGGA "CINTA BEGINI"

Tangga kini kembali dengan beberapa kejutan. Musik baru, penampilan baru dan tentunya album baru. Pada awal kemunculan mereka di album pertama Tangga memang belum mengekspos wajah para personilnya, karena lebih ingin menampilkan karya-karyanya. Oleh sebab itu, di cover album pertama hanya memperlihatkan kaki-kaki para personil. Setelah banyak orang lebih mengenal musik dan lagu-lagu Tangga, maka Tangga menjadikan album kedua ini sebagai momentum yang tepat untuk 'menampilkan diri' di cover album dengan menggunakan konsep lift atau elevator yang merupakan symbol dari pembaruan dan modernisasi Tangga. Group vokal Tangga mempunyai motto "Ada Karena Beda", justru perbedaan yang kontras dari para personil menjadikan Tangga tampil lebih selaras dalam kesatuan. Bagi mereka perbedaan itu bukan masalah, melainkan sebuah anugerah, yang utama adalah itikad baik dan komitmen yang selalu terjaga di antara mereka yang bisa membuat Tangga selalu ada dan terus berkarya.

TANGGA

Tangga merupakan salah satu grup musik yang berasal dari Indonesia. Anggotanya berjumlah 4 orang yaitu Tahir Hadiwijoyo alias Tata, Mohammed Kamga (Kamga), Nerra Merlin (Nerra), dan Chevrina Anayang (Chevrina). Album pertamanya adalah Tangga dirilis tahun 2005. Satu personilnya Desty keluar pada awal tahun 2007 lalu digantikan oleh Chevrina.
Sebelum terbentuk seperti sekarang, Tangga sempat berganti-ganti personel. Awalnya mereka mengusung aliran musik hip metal. Namun seiAmusik pop yang easy listening, yang di dalamnya diselipkan rasa musik beragam, mulai dari R&B, rap, hingga dance.
Dengan single "Terbaik Untukmu" dan "Hebat", nama mereka langsung melesat. Rupanya kolaborasi 4 suara tersebut mampu menciptakan suara yang harmonis. Nerra yang melankolis dengan vokal mezzo soprannya memberi sentuhan pop yang manis. Desty dengan vokal alto yang sensual mengimbanginya dengan improvasi vokal yang khas. Sedangkan Kamga dengan vokal bariton memberikan warna black di musiknya. Adapun Tata yang energik dan menyukai musik berbau distorsi menggawangi rapalan rap dengan vokalnya yang nge-bass.
Sebelum serius bergabung di Tangga dan masuk dapur rekaman, mereka telah menekuni beragam aktivitas. Tata, Nerra, dan Desty berkecimpung di dunia model dan sinetron, sedangkan Kamga berkutat di bidang olahraga.
Melihat kesuksesan album pertama, Tangga pun masuk dapur rekaman lagi mempersiapkan album berikutnya. Sayang, saat album sudah 95% rampung, bahkan cover album pun sudah jadi, dan single "Cinta Begini" telah dilepas ke radio-radio di seluruh Indonesia, Desty mengundurkan diri di awal Desember 2006. Setelah berkeliling membuka audisi singkat di sejumlah sekolah musik, mereka bertemu dengan Chevrina yang segera menggantikan posisi vokal alto Desty. Setelah lengkap quartet ini, lahirlah Tangga yang baru. Proses rekaman sekaligus mixing dikerjakan dalam waktu cepat sejak pertengahan Desember hingga minggu pertama Januari 2007. Album kedua pun dilepas dengan tajuk Cinta Begini.[1]
Seperti halnya album pertama, album ini juga tak lepas dari kiprah Harry Budiman, seorang produser, musisi, arranger, sekaligus vocal director yang sebelumnya sukses menggarap album grup Element dan Denada. Tak hanya menyanyi, Tangga juga terlibat dalam pembuatan lagu dan lirik yang dibantu Johandi Yahya. Melalui Oxygen Entertainment, Johandi juga bertindak sebagai managemen artis.
Tangga juga pernah terlibat dalam proses penyiapan Theme Song, untuk film Lost In Love, bersama komposer musik Harry Budiman.[2] Album ini tetap mempertahankan ciri Tangga yang selalu insert bahasa asing dalam lagunya. Album OST Lost In Love (2008) tersebut mengandalkan lagu "Kesempatan Kedua", "O Teganya", dan "Run Tita Run", selain ketiga lagu yang ditambahi lirik berbahasa Perancis.

TANGGA part III